Laporan Hasil Kunjungan Pura Aditya Jaya
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hinduisme
Dosen pembimbing : Syaiful Azmi, M.A.
Disusun Oleh:
M. Aminuddin
Nim: 1113032100078
PROGRAM STUDI PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swttuhan sekalian alam yang telah memberikan
nikmat dan rahmat-Nya dengan anugrah iman dan islam yang tertanam dalam lubuk
hati masing-masing hamba-Nya. Tak lupa Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan atas nabi-Nya yang terpilih beserta semua para keluarganya dan
sahabatnya yang telah membantu menyebarkan pesan risalah beliau ke seluruh
penjuru dunia.
Sepanjang sejarah kehidupanya manusia dari fase- ke fase selalu tak
terpisahkan dengan agama dan kepercayaan. Kehidupan manusia dan agama ibarat
raga dan jasat, di mana manusia sebagai raga dan dan agama sebagai jiwanya. Ketika
raga atau jasad manusia dapat rusak atau musnah, tetapi jiwa akan hidup terus
sepanjang kehidupan manusia itu berlangsung.
Semoga melalui laporan ini memberikan informasi sesuai yang
diharapkan, dalam penulisan laporan ini banyak kekurangan, sehingga saya
mengaharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan laporan ini.
PENDAHULUAN
Setelah melakukan kunjungan di salah satu pure yaitu pure aditya
jaya yang bertempat di Jalan Daksinapati Raya no.10 Rawamangun. Tampaknya
obsesi untuk mengetahui lebih jauh mengenai study agama-agama sudah sedikit
tercerahkan. Kunjungan ini kami laksanakan pada hari Senin 03 november 2014.
Akhirnya kami sedikit tahu tentang konsep agama hindu tentang weda,
orang suci, panca sradha dan khususnya mengenai istilah hukum karmaphala menurut
pengertian orang-orang hindu.
PEMBAHASAN
ü
Tempat
Suci (pura)
Saya akan membahas secara singkat mengenai pura terlebih dahulu.
Pura berasal dari akhiran bahasa sangksekerta ( -pur, -puri, -pura, -puram,-pore),
yang artinya kota, kota berbenteng atau kota dengan menara, atau istana.
Mengenai istilah pura di Indonesia, adalah untuk menyebut tempat peribadatan orang-orang
pemeluk agama Hindhu.
Di Indonesia juga terdapat pura, khusunya di pulau Bali yang
terkenal dengan sebutan pulau dewata. Bali merupakan satu-satunya pulau di indonesia
sekarang yang mayoritas penduduknya menganut agama Hindhu. Walaupun begitu,
pura tak hanya bisa dijumpai di pulau bali saja. Di Jakarta juga terdapat pura
yang bernama pura aditya jaya.
ü
Weda
(kitab suci)
Sumber ajaran hindu adalah kitab suci weda. Berasal Weda ini
berasal dari bahasa Sanskerta dari akar kata Wid berkembang menjadi kata WEDA atau WIDYA
yang berarti pengetahuan. Weda tidak berawal dan tidak berakhir. Sebagai kitab
suci kata Weda mengandung pengertian himpunan ilmu pengetahuan suci yang
bersumber dari Sang Hyang Widhi Wasa diterima atau didengar oleh para Maha Resi
dalam keadaan samadhi. Dalam golongan Hindu weda termasuk dalam golongan sruti.
ü
Orang
Suci
Nabi dalam agama Hindu disebut dengan Maharsyi atau orang
suci,Maharsyi Byasa adalah begawan biasa sedangkan Sabta Maharsyi adalah orang
yang menerima wahyu.
ü
Sradha
Dalam ajaran agama hindu diperkenalkan ajaran panca sradha yaitu 5 (lima)
keyakinan, yang terdiri atas :
a. Keyakinan terhadap Brahman. Dalam agama Hindu tuhan di kenal dengan banyak
nama Brahman, Ida Sang Hyang Widhi Waca, dan sebagainya. Ini berarti agama
Hindu meyakini tentang adanya Tuhan.
b. Keyakinan terhadap atman. Atman biasa juga disebut dengan roh suci.
c. Keyakinan terhadap hukum karmaphala. Hukum
adalah ketentuan atau peraturan peraturan yang harus di jalankan oleh
sekelompok manusia, serta memberikan ancama atau hukuman bagi yang
melanggarnya. Karmapala berasal dari dua kata karma dan kata pala. Kata karma
berarti perbuatan atau bisa disimpulkan dengan tingkah laku, sedangkan kata
phala bisa diartikan dengan berbuah/buah. Maka dapat disimpulkan Hukum Karma Phala berarti : Suatu peraturan atau
hukuman dari hasil dalam suatu perbuatan. Orang yang berbuat baik maupun buruk
akan mendapat karma. Ada tiga jenis karma:
1) Prarabda
karma(proses langsung) yaitu perbuatan yang dilakukan pada
waktu hidup sekarang dan diterima dalam hidup sekarang juga.
2) Kriyamana karma (tidak
langsung) yaitu perbuatan yang dilakukan sekarang di dunia ini tetapi hasilnya
akan diterima setelah mati di alam baka.
3) Sancita karma (hukum pada
lahir) yaitu perbuatan yang dilakukan sekarang hasilnya akan di peroleh pada
kelahiran yang akan datang.
d. Keyakinan terhadap samsara. Meyakini adanya kelahiran kembali. Kelahiran
kembali atau reinkarnasi. Orang hindu meyakini bahwa roh akan kembali kepada
tuhan dalam keadaan suci.
e. Keyakinan terhadap moksha. Berarti kelepasan, kebebasan. Kata moksa dapat
disamakan dengan nirwana,nisreyasa atau keparamarthan.
KESIMPULAN
Hasil dari kunjungan yang saya lakukan di pura aditya jaya
rawamangun adalah saya semakin tahu arti dari karmapala, yaitu buah dari hasil
perbuatan yang nantinya akan berpengaruh kepada fase kelahiran kembali atau
reinkarnasi.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar