Minggu, 30 November 2014

Laporan Kegiatan Kunjungan (M. Aminuddin)


Laporan Hasil Kunjungan Pura Aditya Jaya

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hinduisme
Dosen pembimbing : Syaiful Azmi, M.A.



Disusun Oleh:
M. Aminuddin

Nim: 1113032100078





PROGRAM STUDI PERBANDINGAN AGAMA
FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI 
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014



KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swttuhan sekalian alam yang telah memberikan nikmat dan rahmat-Nya dengan anugrah iman dan islam yang tertanam dalam lubuk hati masing-masing hamba-Nya. Tak lupa Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan atas nabi-Nya yang terpilih beserta semua para keluarganya dan sahabatnya yang telah membantu menyebarkan pesan risalah beliau ke seluruh penjuru dunia.
Sepanjang sejarah kehidupanya manusia dari fase- ke fase selalu tak terpisahkan dengan agama dan kepercayaan. Kehidupan manusia dan agama ibarat raga dan jasat, di mana manusia sebagai raga dan dan agama sebagai jiwanya. Ketika raga atau jasad manusia dapat rusak atau musnah, tetapi jiwa akan hidup terus sepanjang kehidupan manusia itu berlangsung.
Semoga melalui laporan ini memberikan informasi sesuai yang diharapkan, dalam penulisan laporan ini banyak kekurangan, sehingga saya mengaharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan laporan ini.

PENDAHULUAN
Setelah melakukan kunjungan di salah satu pure yaitu pure aditya jaya yang bertempat di Jalan Daksinapati Raya no.10 Rawamangun. Tampaknya obsesi untuk mengetahui lebih jauh mengenai study agama-agama sudah sedikit tercerahkan. Kunjungan ini kami laksanakan pada hari Senin 03 november 2014.
Akhirnya kami sedikit tahu tentang konsep agama hindu tentang weda, orang suci, panca sradha dan khususnya mengenai istilah hukum karmaphala menurut pengertian orang-orang hindu.
PEMBAHASAN
ü  Tempat Suci (pura)
Saya akan membahas secara singkat mengenai pura terlebih dahulu. Pura berasal dari akhiran bahasa sangksekerta ( -pur, -puri, -pura, -puram,-pore), yang artinya kota, kota berbenteng atau kota dengan menara, atau istana. Mengenai istilah pura di Indonesia, adalah untuk menyebut tempat peribadatan orang-orang pemeluk agama Hindhu.
Di Indonesia juga terdapat pura, khusunya di pulau Bali yang terkenal dengan sebutan pulau dewata. Bali  merupakan satu-satunya pulau di indonesia sekarang yang mayoritas penduduknya menganut agama Hindhu. Walaupun begitu, pura tak hanya bisa dijumpai di pulau bali saja. Di Jakarta juga terdapat pura yang bernama pura aditya jaya.
ü  Weda (kitab suci)
Sumber ajaran hindu adalah kitab suci weda. Berasal Weda ini berasal dari bahasa Sanskerta dari akar kata Wid  berkembang menjadi kata WEDA atau WIDYA yang berarti pengetahuan. Weda tidak berawal dan tidak berakhir. Sebagai kitab suci kata Weda mengandung pengertian himpunan ilmu pengetahuan suci yang bersumber dari Sang Hyang Widhi Wasa diterima atau didengar oleh para Maha Resi dalam keadaan samadhi. Dalam golongan Hindu weda termasuk dalam golongan sruti.
ü  Orang Suci
Nabi dalam agama Hindu disebut dengan Maharsyi atau orang suci,Maharsyi Byasa adalah begawan biasa sedangkan Sabta Maharsyi adalah orang yang menerima wahyu.
ü  Sradha
Dalam ajaran agama hindu diperkenalkan ajaran panca sradha yaitu 5 (lima) keyakinan, yang terdiri atas :
a. Keyakinan terhadap Brahman. Dalam agama Hindu tuhan di kenal dengan banyak nama Brahman, Ida Sang Hyang Widhi Waca, dan sebagainya. Ini berarti agama Hindu meyakini tentang adanya Tuhan.
b. Keyakinan terhadap atman. Atman biasa juga disebut dengan roh suci.
c. Keyakinan terhadap hukum karmaphala. Hukum adalah ketentuan atau peraturan peraturan yang harus di jalankan oleh sekelompok manusia, serta memberikan ancama atau hukuman bagi yang melanggarnya. Karmapala berasal dari dua kata karma dan kata pala. Kata karma berarti perbuatan atau bisa disimpulkan dengan tingkah laku, sedangkan kata phala bisa diartikan dengan berbuah/buah. Maka dapat disimpulkan Hukum Karma Phala berarti : Suatu peraturan atau hukuman dari hasil dalam suatu perbuatan. Orang yang berbuat baik maupun buruk akan mendapat karma. Ada tiga jenis karma:
1) Prarabda karma(proses langsung) yaitu perbuatan yang dilakukan pada waktu hidup sekarang dan diterima dalam hidup sekarang juga.
2) Kriyamana karma (tidak langsung) yaitu perbuatan yang dilakukan sekarang di dunia ini tetapi hasilnya akan diterima setelah mati di alam baka.
3) Sancita karma (hukum pada lahir) yaitu perbuatan yang dilakukan sekarang hasilnya akan di peroleh pada kelahiran yang akan datang.
d. Keyakinan terhadap samsara. Meyakini adanya kelahiran kembali. Kelahiran kembali atau reinkarnasi. Orang hindu meyakini bahwa roh akan kembali kepada tuhan dalam keadaan suci.
e. Keyakinan terhadap moksha. Berarti kelepasan, kebebasan. Kata moksa dapat disamakan dengan nirwana,nisreyasa atau keparamarthan.

KESIMPULAN
Hasil dari kunjungan yang saya lakukan di pura aditya jaya rawamangun adalah saya semakin tahu arti dari karmapala, yaitu buah dari hasil perbuatan yang nantinya akan berpengaruh kepada fase kelahiran kembali atau reinkarnasi.

LAMPIRAN







            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar