LAPORAN
KUNJUNGAN WIHARA PURA ADITIYA JAYA
Disusun
untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Hinduisme
Dosen
Pembimbing :
Syaiful
Azmi. M.A
oleh: |
Fariz Maulana Pratama 1113032100052
Jurusan Perbandingan Agama
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
Kata pengantar
Bismillahirahmanirahim..
Segala puji syukur panjatkan kepada Tuhan YME. Karena berkat
karunia-Nya acara kajian di pura aditiya jaya bisa berlangsung dengan hidmat,
serta solawat dan salam yang tak henti untuk nabi besar umat islam yakni nabi
Muhammad SAW.
Laporan ini dibuat sebagai pengantar dari apa yang dikaji bersama
dan mungkin sebagai kesimpulan awal daripada penulis, Jalan
Daksinapati Raya No. 10 Rawamangun, Jakarta Timur. Kunjungan ini dilaksanakan
pada hari Senin tanggal 03 November 2014.
Pertama
akan ucapkan terimakasih kepada para pengurus yang ada di Pure Aditiya Jaya
yang telah berkenan mengijinkan dan bersedia bekerjasama dalam tugas penelitian
ini, yang selanjutnya yaitu kepada dosen pembimbing matakuliah hinduisme,
Syaiful Azmi, M.A. telah banyak membimbing dan mengarahkan mahasiswanya. Dan
yang terakhir kepada lembaga pendidikan Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta semoga dari apa yang telah tercanangkan bisa di
maksimalkan dan mencetak mahasiswa berintelektual dan berbasis agama.
Dan dalam
penyusunan laporan ini mengakui banyak sekali kekurangan dan kelemahan dalam
penulisannya, saya hanya sedikit memberikan apa yang didapat dari pada
kunjungan wihara tersebut. Dan mohon tuk dimaklumi.
20 November 2014
Fariz maulana Pratama
Pendahuluan
A.
Latar belakang
Sebagaimana pembelajaran yang ada di dunia perkuliahan yang dimana
mahasiswa perbandingan agama. ada yang namanya kegiatan dan tugas ilmiah, salah
satunya yaitu mengadakan analisa melalui kunjungan yang dimana akan berdialog
langsung. mengingat dalam pengkajiannya
yang tidak seta merta hanya di dunia kampus akan tetapi alangkah lebih baik
lagi ketika kita melakukan kajian langsung kepada penganut agama hindu itu
sendiri. Supaya memberi kepuasan dalam menganalisis dan bertanya langsung.
Setidaknya dari kajian yang objektif ini tidak gampang dalam mengklaim benar
atau salahnya suatu agama.
B.
Tujuan pengamatan
Dari apa yang didapat dari pelajaran yang terkait dengan hinduisme, yaitu agar mahasiswa mengetahui
satu perspektif dari penganut agama hindu dan mmengenal lebih rinci daripada
yang ada dalam buku, dan juga lebih mengenal hindu mengingat di indonesia juga
banyak agama. Maka dari itu kami melakukan penelitian langsung dan memperkaya
keilmuan, agar terhindar dari kekeliruan dalam memahami hal tersebut. Dan juga
saling toleransi antar umat beragama yang dimana supaya tercipta harmoni dalam
agama pun agama yang berbeda.
Kegiatan
A.
Jenis kegiatan
Kunjungan penelitian hinduisme
B.
Tempat dan waktu
Pure Aditiya Jaya Rawa Mangun Jakarta Timur 12:00 s/d 15:00 WIB
C.
Peserta kegiatan
Mahasiswa Perbandingan Agama. Fakultas Ushuluddin, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
D.
Kesulitan dan hambatan
-
E.
Hasil kegiatan
Dialog
interaktif
Ajaran Agama
Hindu
Orang Suci
Dalam agama Hindu nabi disebut
dengan orang suci atau Maharsyi, Maharsyi Byasa adalah begawan biasa sedangkan
Sabta Maharsyi adalah orang yang menerima wahyu.
Weda
Weda adalah kitab suci umat Hindu.
Weda berasal dari kata wid yang artinya pengetahuan. Weda tidak berawal dan
tidak berakhir, weda memiliki sifat pengetahuan.
Dalam ajaran Hindu, weda termasuk
dalam golongan Sruti. Umat Hindu mempercayai bahwa isi weda merupakan kumpulan
wahyu dari Brahman yang diperoleh melalui pendengaran. Pada awal turunnya
wahyu, weda diajarkan melalui ucapan atau dari mulut ke mulut.
Sradha
Sradha adalah suatu keyakinan atau
kepercayaan dalam agama Hindu. Ada 5 unsur Panca Sradha:
1. Brahman,
yang berarti percaya akan adanya Tuhan atau Sang Hyang Widhi.
2. Atman, yang
berarti percaya akan adanya jiwa atau molekul-molekul yang ada dalam tubuh
makhluk hingga terjadinya kehidupan.
3. Percaya adanya
hukum karmaphala.
4. Percaya
adanya kelahiran kembali setelah mati atau reinkarnasi.
Sad
Mahabutha
1.
Ruang kosong
2.
Benih-benih air.
3.
Udara.
4.
Zat panas.
5.
Zat padat atau tanah.
Karmaphala
Karmaphala adalah salah satu dari
lima keyakinan (panca Sadha) dari agama hindu. Dari dua kata tersebut tesimpan
makna yang berarti karma adalah “perbuatan” dan phala adalah “buah dari
perbuatan” baik yang telah maupun yang akan dilakukan.
Karmaphala
memberikan gambaran cerah kepada setiap manusia, bahkan semua mahluk hidup,
yang dimana ajarannya semua perbuatan akan mndapatkan hasil, dari apa-apa yang
di perbuat, dan itupula yang akan diterima. Yang menerima adalah yang berbuat.
Karmaphala adalah sebuah hukum kausalitas bahwa setiap perbuatan akan
mendapatkan hasil. Konsep perbuatan dalam hindu terdiri atas; perbuatan melalui
pikiran, perbuatan melalui perkataan, dan perbuatan melalui tingkah laku. Dari
situlah yang akan mendatangkan hasil bagi yang berbuat. Ada yang hasilnya baik,
demikian pula sebaliknya.
Pembagian
karmaphala
1.
Sancita karma phala yaitu hasil yang
diterima pada kehidupan sekarang atas perbuatannya di kehidupan sebelumnya.
2.
Parabdha karma phala adalah
perbuatan yang dilakukan pada kehidupan saat ini dan phalanya akan diterima
pada kehidupan saat ini juga.
3.
Kryamana karma phala adalah
perbuatan yang dilakukan pada kehidupan saat ini, namun pahalanya akan
dinikmati pada kehidupan yang akan datang.
Proses
berlakunya karmaphala
Setiap perbuatan seseorang didasari
oleh keinginan, dan timbulnya akan direspon oleh pikiran. Pikiran inilahyang
akan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan dalam bentuk ucapan ataupun
tindakan jasmani.
Wujud karmaphala
secara garis besar memang wujud
karmaphala ada dua yaitu berbentuk fisikdan psikis (batin). Artinya hasil dari
perbuatan tersebutdapat dirasakan secara langsung oleh badan atau jasmani
melalui panca indra atau juga bisa memberikan suasana batin tertentu pada
seseorang.
Seseorang yang menerima karmaphala
baik berwujud fisik ataupunn psikis akan mengakibatkan adanya
peningkatankualitas sradha pada dirinya.
Dalam Hindu juga ada istilah Karma
Wasana yaitu kesan pesan dalam kehidupan umat Hindu.
Perbuatan baik dan buruk juga
dipengaruhi oleh sifat Guna, yaitu Satwam yang merupakan sifat baik, Rajas
yang merupakan sifat enerjik atau tidak bisa ditawar, emosional tinggi dan Tamas
yang merupakan sifat malas.
Agama Hindu dikenal konsep
reinkarnasi, yaitu dimana seseorang yang belum mencapai pada kebahagiaan rohani
setelah ia meninggal maka roh nya akan di hidupkan kembali, tidak hanya dalam
bentuk manusia tetapi juga bisa dalam bentuk hewan dan sebagainya.
Agama Hindu juga mempercayai adanya
hari akhir, tetapi ada proses penciptaan kembali atau istilah lainnya Pralaya
yaitu bumi kembali pada asalnya.
Kesimpulan
Setelah selesai dari apa yang di
bicarakan dan sedikit banyak materi mengenai agama hindu. Pada kunjungan yang
saya dapat simpulkan yaitu mengenai
orang suci, kitab, panca sradha dan juga beberapa konsep dalam karmaphala. yang
dimana merupakan esensi pembahasan dalam diskusi selain itu pun disitu ada
dialog yang dimana para audience bisa tanyakan langsung , penganut agama hindu
meyakini bahwa setelah hari akhir umat Hindu akan ada proses penciptaan bumi kembali. Ajaran-ajaran
kepercayaan ini harus diyakini dan sangat penting dalam kehidupan semua
penganut agama Hindu.
Lampiran kegiatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar