Rabu, 26 November 2014

Laporan Kunjungan Fariz Maulana



LAPORAN

KUNJUNGAN WIHARA PURA ADITIYA JAYA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Hinduisme

Dosen Pembimbing :
Syaiful Azmi. M.A













oleh:
 








Fariz Maulana Pratama 1113032100052
Jurusan Perbandingan Agama
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat




Kata pengantar
Bismillahirahmanirahim..
Segala puji syukur panjatkan kepada Tuhan YME. Karena berkat karunia-Nya acara kajian di pura aditiya jaya bisa berlangsung dengan hidmat, serta solawat dan salam yang tak henti untuk nabi besar umat islam yakni nabi Muhammad SAW.
Laporan ini dibuat sebagai pengantar dari apa yang dikaji bersama dan mungkin sebagai kesimpulan awal daripada penulis, Jalan Daksinapati Raya No. 10 Rawamangun, Jakarta Timur. Kunjungan ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 03 November 2014.
Pertama akan ucapkan terimakasih kepada para pengurus yang ada di Pure Aditiya Jaya yang telah berkenan mengijinkan dan bersedia bekerjasama dalam tugas penelitian ini, yang selanjutnya yaitu kepada dosen pembimbing matakuliah hinduisme, Syaiful Azmi, M.A. telah banyak membimbing dan mengarahkan mahasiswanya. Dan yang terakhir kepada lembaga pendidikan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta semoga dari apa yang telah tercanangkan bisa di maksimalkan dan mencetak mahasiswa berintelektual dan berbasis agama.
Dan dalam penyusunan laporan ini mengakui banyak sekali kekurangan dan kelemahan dalam penulisannya, saya hanya sedikit memberikan apa yang didapat dari pada kunjungan wihara tersebut. Dan mohon tuk dimaklumi.



20 November 2014

Fariz maulana Pratama



Pendahuluan
A.  Latar belakang
Sebagaimana pembelajaran yang ada di dunia perkuliahan yang dimana mahasiswa perbandingan agama. ada yang namanya kegiatan dan tugas ilmiah, salah satunya yaitu mengadakan analisa melalui kunjungan yang dimana akan berdialog langsung.  mengingat dalam pengkajiannya yang tidak seta merta hanya di dunia kampus akan tetapi alangkah lebih baik lagi ketika kita melakukan kajian langsung kepada penganut agama hindu itu sendiri. Supaya memberi kepuasan dalam menganalisis dan bertanya langsung. Setidaknya dari kajian yang objektif ini tidak gampang dalam mengklaim benar atau salahnya suatu agama.

B.  Tujuan pengamatan
Dari apa yang didapat dari pelajaran yang terkait dengan  hinduisme, yaitu agar mahasiswa mengetahui satu perspektif dari penganut agama hindu dan mmengenal lebih rinci daripada yang ada dalam buku, dan juga lebih mengenal hindu mengingat di indonesia juga banyak agama. Maka dari itu kami melakukan penelitian langsung dan memperkaya keilmuan, agar terhindar dari kekeliruan dalam memahami hal tersebut. Dan juga saling toleransi antar umat beragama yang dimana supaya tercipta harmoni dalam agama pun agama yang berbeda.














Kegiatan
A.  Jenis kegiatan
Kunjungan penelitian hinduisme
B.  Tempat dan waktu
Pure Aditiya Jaya Rawa Mangun Jakarta Timur  12:00 s/d 15:00 WIB
C.   Peserta kegiatan
Mahasiswa Perbandingan Agama. Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
D.  Kesulitan dan hambatan
-
E.  Hasil kegiatan
Dialog interaktif


Ajaran Agama Hindu
  Orang Suci
Dalam agama Hindu nabi disebut dengan orang suci atau Maharsyi, Maharsyi Byasa adalah begawan biasa sedangkan Sabta Maharsyi adalah orang yang menerima wahyu.

   Weda
Weda adalah kitab suci umat Hindu. Weda berasal dari kata wid yang artinya pengetahuan. Weda tidak berawal dan tidak berakhir, weda memiliki sifat pengetahuan.
Dalam ajaran Hindu, weda termasuk dalam golongan Sruti. Umat Hindu mempercayai bahwa isi weda merupakan kumpulan wahyu dari Brahman yang diperoleh melalui pendengaran. Pada awal turunnya wahyu, weda diajarkan melalui ucapan atau dari mulut ke mulut.

  Sradha
Sradha adalah suatu keyakinan atau kepercayaan dalam agama Hindu. Ada 5 unsur Panca Sradha:
1.      Brahman, yang berarti percaya akan adanya Tuhan atau Sang Hyang Widhi.
2.      Atman, yang berarti percaya akan adanya jiwa atau molekul-molekul yang ada dalam tubuh makhluk hingga terjadinya kehidupan.
3.      Percaya adanya hukum karmaphala.
4.      Percaya adanya kelahiran kembali setelah mati atau reinkarnasi.

Sad Mahabutha
1.       Ruang kosong
2.        Benih-benih air.
3.       Udara.
4.       Zat panas.
5.      Zat padat atau tanah.

Karmaphala
            Karmaphala adalah salah satu dari lima keyakinan (panca Sadha) dari agama hindu. Dari dua kata tersebut tesimpan makna yang berarti karma adalah “perbuatan” dan phala adalah “buah dari perbuatan” baik yang telah maupun yang akan dilakukan.
Karmaphala memberikan gambaran cerah kepada setiap manusia, bahkan semua mahluk hidup, yang dimana ajarannya semua perbuatan akan mndapatkan hasil, dari apa-apa yang di perbuat, dan itupula yang akan diterima. Yang menerima adalah yang berbuat. Karmaphala adalah sebuah hukum kausalitas bahwa setiap perbuatan akan mendapatkan hasil. Konsep perbuatan dalam hindu terdiri atas; perbuatan melalui pikiran, perbuatan melalui perkataan, dan perbuatan melalui tingkah laku. Dari situlah yang akan mendatangkan hasil bagi yang berbuat. Ada yang hasilnya baik, demikian pula sebaliknya.

Pembagian karmaphala
1.         Sancita karma phala yaitu hasil yang diterima pada kehidupan sekarang atas perbuatannya di kehidupan sebelumnya.
2.         Parabdha karma phala adalah perbuatan yang dilakukan pada kehidupan saat ini dan phalanya akan diterima pada kehidupan saat ini juga.
3.         Kryamana karma phala adalah perbuatan yang dilakukan pada kehidupan saat ini, namun pahalanya akan dinikmati pada kehidupan yang akan datang.

Proses berlakunya karmaphala
Setiap perbuatan seseorang didasari oleh keinginan, dan timbulnya akan direspon oleh pikiran. Pikiran inilahyang akan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan dalam bentuk ucapan ataupun tindakan jasmani.
Wujud karmaphala
secara garis besar memang wujud karmaphala ada dua yaitu berbentuk fisikdan psikis (batin). Artinya hasil dari perbuatan tersebutdapat dirasakan secara langsung oleh badan atau jasmani melalui panca indra atau juga bisa memberikan suasana batin tertentu pada seseorang.
Seseorang yang menerima karmaphala baik berwujud fisik ataupunn psikis akan mengakibatkan adanya peningkatankualitas sradha pada dirinya.

Dalam Hindu juga ada istilah Karma Wasana yaitu kesan pesan dalam kehidupan umat Hindu.
Perbuatan baik dan buruk juga dipengaruhi oleh sifat Guna, yaitu Satwam yang merupakan sifat baik, Rajas yang merupakan sifat enerjik atau tidak bisa ditawar, emosional tinggi dan Tamas yang merupakan sifat malas.
Agama Hindu dikenal konsep reinkarnasi, yaitu dimana seseorang yang belum mencapai pada kebahagiaan rohani setelah ia meninggal maka roh nya akan di hidupkan kembali, tidak hanya dalam bentuk manusia tetapi juga bisa dalam bentuk hewan dan sebagainya.
Agama Hindu juga mempercayai adanya hari akhir, tetapi ada proses penciptaan kembali atau istilah lainnya Pralaya yaitu bumi kembali pada asalnya.

Kesimpulan
Setelah selesai dari apa yang di bicarakan dan sedikit banyak materi mengenai agama hindu. Pada kunjungan yang saya dapat simpulkan  yaitu mengenai orang suci, kitab, panca sradha dan juga beberapa konsep dalam karmaphala. yang dimana merupakan esensi pembahasan dalam diskusi selain itu pun disitu ada dialog yang dimana para audience bisa tanyakan langsung , penganut agama hindu meyakini bahwa setelah hari akhir umat Hindu akan ada  proses penciptaan bumi kembali. Ajaran-ajaran kepercayaan ini harus diyakini dan sangat penting dalam kehidupan semua penganut agama Hindu.







Lampiran kegiatan



    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar